OST Date A Live
- Back to Home »
- Pengembangan Aplikasi
Posted by : kusaky
Sabtu, 21 Januari 2017
Pengembangan Aplikasi
By : Viky
By : Viky
Tahapan pengembangan aplikasi dengan mtode waterfall
----
urutan
proses berpikir scientific yaitu: mengamati – menanya – mencoba/
mengeksplorasi – menalar/mengasosiasi – menyimpulkan. Ingat juga langkah-langkah pemecahan
masalah yaitu: memahami – merencanakan – melaksanakan – memeriksa kembali. Perhatikan
bahwa proses tersebut dilakukan secara urut, sama seperti air terjun hanya bergerak dari arah atas
ke bawah. Kemudian bagaimana urutan tahap dalam model waterfall? Sama seperti hendak
menyelesaikan masalah, maka langkah pertama adalah memahami masalah, kemudian membuat
rencana pemecahan masalah.
Urutan dalam model waterfall adalah Analisis – Desain – Pengkodean (coding) – Pengujian
(testing) – Dukungan dan Perawatan (support and maintenance). Tahap analisis adalah tahap
pengenalan masalah dan setelah masalah dikenali maka ditetapkan tujuan yang akan dicapai dan
solusi terbaik yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
mengeksplorasi – menalar/mengasosiasi – menyimpulkan. Ingat juga langkah-langkah pemecahan
masalah yaitu: memahami – merencanakan – melaksanakan – memeriksa kembali. Perhatikan
bahwa proses tersebut dilakukan secara urut, sama seperti air terjun hanya bergerak dari arah atas
ke bawah. Kemudian bagaimana urutan tahap dalam model waterfall? Sama seperti hendak
menyelesaikan masalah, maka langkah pertama adalah memahami masalah, kemudian membuat
rencana pemecahan masalah.
Urutan dalam model waterfall adalah Analisis – Desain – Pengkodean (coding) – Pengujian
(testing) – Dukungan dan Perawatan (support and maintenance). Tahap analisis adalah tahap
pengenalan masalah dan setelah masalah dikenali maka ditetapkan tujuan yang akan dicapai dan
solusi terbaik yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
(Rosihan Ariyuana, 2014)
----
Tahapan
Metode Waterfall
Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki
beberapa tahapan yang runtut: requirement, design,implementation, verification
dan maintenance.
- Tahap requirement atau spesifikasi kebutuhan sistem adalah analisa kebutuhan sistem yang dibuat dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh klien dan staf pengembang. Dalam tahap ini klien atau pengguna menjelaskan segala kendala dan tujuan serta mendefinisikan apa yang diinginkan dari sistem. Setelah dokumen spesifikasi disetujui maka dokumen tersebut menjadi kontrak kerja antara klien dan pihak pengembang.
- Tahap selanjutnya adalah desain, dalam tahap ini pengembang akan menghasilkan sebuah arsitektur sistem secara keseluruhan, dalam tahap ini menentukan alur perangkat lunak hingga pada tahapalgoritma yang detil.
- Selanjutnya tahap implementasi, yaitu tahapan dimana keseluruhan desain diubah menjadi kode-kode program. kode program yang dihasilkan masih berupa modul-modul yang selanjutnya akan di integrasikanmenjadi sistem yang lengkap untuk meyakinkan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi.
- Tahap selanjutnya adalah verifikasi oleh klien, klien menguji apakah sistem tersebut telah sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.
- Tahap akhir adalah pemeliharaan yang termasuk diantaranya instalasi dan proses perbaikan sistem sesuai kontrak.
Manfaat Metode Waterfall
Keunggulan model pendekatan
pengembangan software dengan metode waterfall adalah pencerminan
kepraktisanrekayasa, yang membuat kualitas software tetap terjaga karena
pengembangannya yang terstruktur dan terawasi.Disisi lain model ini merupakan
jenis model yang bersifat dokumen lengkap, sehingga proses pemeliharaan dapatdilakukan
dengan mudah. Akan tetapi dikarenakan dokumentasi yang lengkap dan sangat
teknis, membuat pihak klien sulit membaca dokumen yang berujung pada sulitnya
komunikasi antar pengembang dan klien. Dokumentasi kode program yang lengkap
juga secara tak langsung menghapus ketergantungan pengembang terhadap pemrogram
yang keluar dari tim pengembang. Hal ini sangat menguntungkan bagi pihak
pengembang dikarenakan proses pengembangan perangkat lunak tetap dapat
dilanjutkan tanpa bergantung pada pemrogram tertentu.
Kelemahan Metode Waterfall
Kelemahan pengembangan software dengan metode waterfall yang utama adalah lambatnya prosespengembangan perangkat lunak. Dikarenakan prosesnya yang satu persatu dan tidak bisa diloncat-loncatmenjadikan model klasik ini sangat memakan waktu dalam pengembangannya. Disisi lain, pihak klien tidak dapatmencoba sistem sebelum sistem benar-benar selesai pembuatannya. Kelemahan yang lain adalah kinerja personil yang tidak optimal dan efisien karena terdapat proses menunggu suatu tahapan selesai terlebih dahulu.Secara keseluruhan model pendekatan pengembangan software dengan metode waterfall cocok untuk pengembangan software / perangkat lunak dengan tingkat resiko yang kecil, dan memiliki ukuran yang kecil serta waktu pengembangan yang cukup panjang. Model ini tidak disarankan untuk ukuran perangkat lunak yang besar dantingkat resiko yang besar.
(Saputrasandra04, 2015)
----
Tahapan pengembangan aplikasi metode prototyping
Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan
pendekatan prototipe (prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk
menyelesesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul
akibat user tidak mampu mendefinisikan
secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009).
Prototyping adalah
pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari
aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulangulang yang biasa digunakan
ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
Prototyping disebut
juga desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena
menyederhanakan dan mempercepat desain sistem (!"#rien, 200$).%ebagian
user kesulitan mengungkapkan
keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya.
&esulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan
user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototipe). Model ini selanjutnya
diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan kebutuhan user.
(candramita)
Keunggulan prototyping
adalah :
1)
Adanya
komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2)
Pengembang
dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
3)
Pelanggan
berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4)
Lebih
menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5)
Penerapan
menjadi lebih mudah karena pemakai
mengetahui apa yang diharapkannya
Sedangkan kelemahan prototyping adalah :
1)
Pelanggan
tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas perangkat lunak
secara keseluruhan dan belum memikirkan peneliharaan dalam jangka waktu yang
lama.
2)
Pengembang
biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan algoritma dan
bahasa pemrograman sederhana.
3)
Hubungan
pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik perancangan yang
baik.
(Abhique, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Abhique. (2012,
November). Metode Prototyping Dalam Pengembangan Sistem Informasi .
Retrieved January 22, 2017, from abhique.blogspot.co.id:
http://abhique.blogspot.co.id/2012/11/metode-prototyping-dalam-pengembangan.html
candramita, C. (n.d.). Metode prototyping dalam
pengembangan sistem informasi. Retrieved January 22, 2017, from
www.academia.edu:
http://www.academia.edu/10561240/Metode_Prototyping_Dalam_Pengembangan_Sistem_Informasi
Rosihan Ariyuana, S. M. (2014). Pemrogaman Dasar.
Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Saputrasandra04. (2015, September 04). Pengembangan
Aplikasi dengan Metode Waterfall dan Prototyping. Retrieved January 22,
2017, from saputrasandra04.wordpress.com:
https://saputrasandra04.wordpress.com/2015/09/04/pengembangan-aplikasi-dengan-metode-waterfall-dan-prototyping/
Jika Anda menyukai?
Yes / No
Yes / No
BIODATA :
NAMA :
Viky Adzan
SEKOLAH : Smk Islam 1 Blitar
MOTO : Nomad
SEKOLAH : Smk Islam 1 Blitar
MOTO : Nomad